Category: Pola Pikir

  • Kamu akan Tergantikan oleh AI Kalau Nggak Punya Satu Hal Ini

    Kamu akan Tergantikan oleh AI Kalau Nggak Punya Satu Hal Ini

    Kerjaan kantor semakin cepat kelar karena teknologi udah makin canggih. Untuk bikin tayangan sekeren di televisi kini bisa aja dengan tim di bawah sepuluh orang. Untuk bikin pelatihan bagi 100 peserta bisa dieksekusi seorang diri, mulai dari promosi, ngajar, sampai bagiin sertifikat. Hampir semua hal yang kita mau lakukan itu sudah ada aplikasi atau teknologi…

  • Banyak Bicara

    Banyak Bicara

    Ada yang bilang, “kurangi bicara, perbanyak berkarya.” Menurutku, pernyataan itu cocok jika kamu tergabung dalam sebuah institusi atau organisasi yang sudah punya divisi pemasaran atau hubungan masyarakat. Namun, beda halnya jika kamu tergabung dalam sebuah tim kecil, bahkan jika anggota tim kamu hanyalah kamu dan kesendirianmu. Kalau karyamu minim kamu bicarakan, atau bahkan tidak dipublikasikan,…

  • Tentang Menjadi Dewasa (Bagian 2): Matang dan Terhidang

    Tentang Menjadi Dewasa (Bagian 2): Matang dan Terhidang

    Jika menjadi dewasa ada resepnya, apakah dengan pasti semua orang dapat tumbuh sebagaimana mestinya? Bagiku, rasanya tidak begitu. Pernah beberapa kali dalam hidupku kucoba memasak sebuah hidangan berdasarkan resep di website acuan para ibu-ibu. Walau sudah kuikuti segala tata cara hingga raut wajah sang koki saat mengolah masakannya, tetap saja, masakanku tak seenak ekspektasiku. Pernah…

  • Tentang Menjadi Dewasa (Bagian 1): Berkelana dan Berbaur dengan Semesta

    Tentang Menjadi Dewasa (Bagian 1): Berkelana dan Berbaur dengan Semesta

    Kadang, kalau melewati momen tertentu, ada rasa-rasa harus melakukan sesuatu dengan cara yang baru. Yang belum pernah dilakukan sebelumnya atau yang lebih baik dari biasanya. Seperti, menantang diri untuk lebih dewasa. Jadi, sebelum tulisan ini dibuat, sebenarnya saya sedang menulis tentang definisi menjadi dewasa. Namun, kok susah menulisnya. Sepertinya, pengalaman saya harus diperkaya. Bulan ini,…

  • Dunia Maya, Kamu, dan Dirimu yang Lainnya

    Aku, kamu, dia yang berkebun di atas gunung, dan mereka yang memancing ikan di laut punya kesempatan yang sama untuk menunjukkan diri pada siapapun, di bagian bumi manapun, saat kita punya akses pada dunia maya. Semua bisa dapat panggung, bahkan kucing sekalipun. Di dunia maya, kamu bisa menjadi kamu. Atau juga bukan kamu. Gak ada…

  • Jangan (Ragu) Ikut Campur Urusan Orang!

    Begitu sedang ada kumpul keluarga atau reunian, saya biasanya jadi orang yang paling pendiam. Kenapa? Supaya gak ditanya-tanya. Bukannya apa-apa, tapi pertanyaannya itu kadang susah-susah, mengharuskan saya nerawang masa depan, kayak “Sekarang lagi sibuk apa? Rencananya nanti mau gimana?” Duh, saya kan ga mau mendahului takdir. Musyrik! Haha, lebay, ya. Gak deng, saya cuma gak…

  • Pelajaran dari Bagaimana Pengajar Mengajar di SBM ITB

    Pelajaran dari Bagaimana Pengajar Mengajar di SBM ITB

    Kala itu, saya mau menemui Pak Budi (iya, Pak Budi, dosen yang merupakan salah satu founder SBM ITB yang pernah saya teliti rutinitas uniknya di postingan ini)  di ruangannya. Lupa ada urusan apa. Mungkin ngga ada urusan, atau mungkin ada urusan. Kalau ngga ada urusan, berarti saya ke sana cuma buat numpang duduk laptopan, ngerjain…

  • Prolog: Pelajaran Dari Bagaimana Pengajar Mengajar

    “Indonesia yang kita cita-citakan di masa depan bukan hanya ada dalam bayangan,” ujar seorang perempuan, di atas panggung Tempo Media Week pada 25 November 2017 lalu. Perempuan itu adalah salah satu dari beberapa manusia visioner pilihan Tempo yang telah berdedikasi dan berkontribusi nyata bagi manusia lainnya. Di atas panggung itu, mereka membicarakan tentang Indonesia di…

  • Lulusan SMK Susah Dapat Kerja? Jadi, Salah Siapa?

    Lulusan SMK Susah Dapat Kerja? Jadi, Salah Siapa?

    Katanya, pengangguran terbuka itu didominasi oleh lulusan SMK. Padahal kan, targetnya, lulusan SMK itu begitu lulus langsung dapat kerja. Kenapa bisa gitu ya? Salahnya di mana? Ya, bisa darimana-mana. Bisa langsung tunjuk kepala, kalau mau. Atau bisa beresin sama-sama, kalau mau. Mana pun itu, boleh dicoba. Tapi kalau pinter, mending coba yang lebih jelas hasilnya.…

  • Filosofi Bola Ubi

    Filosofi Bola Ubi

    Aku selalu ingat gigitan bola ubi pertamaku. Hangat, nikmat. Selang waktu berlalu, aku rindu. Tapi tak rela kalau harus bayar sepuluh ribu. Terlintas dalam pikiranku, bisa membuatnya sendiri sepertinya seru.