Category: Merekam Makna
Tentang Menjadi Dewasa (Bagian 1): Berkelana dan Berbaur dengan Semesta
Kadang, kalau melewati momen tertentu, ada rasa-rasa harus melakukan sesuatu dengan cara yang baru. Yang belum pernah dilakukan sebelumnya atau yang lebih baik dari biasanya. Seperti, menantang diri untuk lebih dewasa. Jadi, sebelum tulisan ini dibuat, sebenarnya saya sedang menulis tentang definisi menjadi dewasa. Namun, kok susah menulisnya. Sepertinya, pengalaman saya harus diperkaya. Bulan ini,…
Sekelebat Pikiran Saat Datang ke Undangan Nikahan
Merayakan Euforia Sebagai Masyarakat Asia
Sebagai masyarakat Asia yang suportif, Mama, Faiz, dan saya telah menunaikan jalan-jalan ke Asian Fest yang merupakan bagian dari rangkaian keseruan Asian Games ke-18. Yeay! Ini semua berawal dari Selasa kemarin, saat saya nyusul Mama dan Faiz ke Jakarta dalam rangka menghore-hore Faiz The Krucil yang karyanya terpilih buat masuk ke Pameran Warna-Warna dan saya…
Filosofi Bola Ubi
Aku selalu ingat gigitan bola ubi pertamaku. Hangat, nikmat. Selang waktu berlalu, aku rindu. Tapi tak rela kalau harus bayar sepuluh ribu. Terlintas dalam pikiranku, bisa membuatnya sendiri sepertinya seru.
Pagi dan Konsekuensi
Terbangun. Kurasa-rasa, dingin dari jempol kaki hingga ke ubun-ubun. Kuingat-ingat, laki-laki, perempuan, perempuan, perempuan, perempuan, dan lalu aku, di ujung ruangan. Oh, kusedang menginap bersama teman.
Sebelum Mulai Lari Lagi
Sekarang sudah di penghujung tahun 2014. Tahun depan itu jadi tahun 2015. Harusnya sih tahun depan saya sudah lulus kuliah. Tapi kayaknya saya masih betah sama kehidupan kuliah, gak usah buru-buru lah ya. Ini bukan alasan takut buat disidang tapi hasil dari sebuah pemikiran matang. Makin dipanjang-panjangin makin kayak ngeles ya? Gak kok ini gak…
Untuk Setahun ke Depan
Peringatan: Postingan ini panjang.
Yogyakarta: 4 Best Friends & 44 Strangers
[youtube=https://www.youtube.com/watch?v=rXzUZATAcX8]