Pasca Pertambahan Umur

Assalamualaikum.

Hai-hai, kawan! Perkenalkan, saya Dhila, 19 tahun. Waktu sudah banyak berlalu semenjak saya menulis post pertama saya yang sangat….baca aja sendiri. Silakan kalau ada yang mau menyanyikan. Tapi sepertinya lagu yang saya gubah itu lagu untuk memanggil dan ngajak ngobrol makhluk yang beda mediumnya dengan kita. Mana ada manusia yang mau ngomong sama saya kalau saya nyanyiin lagu gituan.

Beralih ke topik lain.

Ada perasaan lega yang menyeruak dari dalam dada saat UAS Statistika berakhir. UAS KPIP sih, jadi bumbu-bumbu penyedap kebahagiaan deh, lumayan. Kini yang tersisa tinggal UAS Art Recollection dan SHS. Kalau Business Communication kemarin tugasnya itu bikin TV Commercial sepanjang 30 detik.

IMG_5764 IMG_5773[youtube=https://youtu.be/CDsBkHDcSKQ]

Nah, yang lagi panik-paniknya itu UAS Art Recollection padahal cuma 2 SKS. Masalahnya, UAS ini bakalan ditonton sama khalayak umum! Gak umum juga sih, undangan gitu, 120 orang. Ada dari unit-unit di ITB juga. UAS-nya ngapain sih? Mementaskan sebuah teater musikal yang terdiri atas 4 genre, yaitu Body Performance, Mix n Match, Romance Fantasy, dan Mimesis. Body Performance ini unsur utamanya adalah dipenuhi dengan berbagai tarian. Mix n Match dipenuhi dengan adegan menyelaraskan musik dengan drama dan gerakan, terus unsur kostumnya juga menonjol gitu, ada live musicnya di atas panggung juga, misalnya nari sambil mukul-mukul drum, stomp dance. Saya bingung sih definisi dari Mix n Match itu kayak gimana, tapi yang saya tangkap sih gitu. Kalau teman saya kemarin malah nangkap tongkat pemeran yang kepental pas adegan perang tongkat. Romance Fantasy itu dipenuhi dengan drama yang sarat akan romansa dan dibumbui unsur fantasi gitu. Misalnya, pemerannya itu suka sama seseorang terus dia ke dukun, terus adaroh-roh halus nari-nari bareng si pemeran itu. Atau bisa juga pemerannya itu mau menyelamatkan sang putri idaman yang terkurung dalam gua yang dijaga oleh naga api, seperti itu. Terakhir, Mimesis. Mimesis ini intinya tentang menirukan, memarodikan, tokoh-tokoh yang sudah ada, dan seperti kebanyakan parodi harus mengundang tawa.

Saya tergabung dalam Mimesis, jadi scriptwriter bareng Pradit. Terus dapet peran main jadi Bawang Putih. Hahaha, iya harus banget jadi Bawang. Kemarin ini sering ditendang-tendang gitu jadinya. Kasihan pantat Dhila.

Baru saja tadi pagi, saya tiba di rumah sekitar pukul setengah satu. Abis gladi kotor di tempat kami melangsungkan Mini Oddisey (nama proyek UAS AR) yang berada di Gedung Padepokan Mayang Sunda, Jalan Peta, bagian selatan Bandung. Pentasnya akan dilangsungkan hari Rabu, nih. Mohon doanya. Nah, Mini Oddisey ini nanti akan berlanjut jadi Oddisey. Yang Oddisey ini pentas satu nomor pertunjukannya sekitar 45 menit, kalau yang mini hanya 25 menit. Pentas Oddisey ini bisa ditonton oleh umum, tinggal beli tiket aja. Silakan, silakan.

Cuplikan-cuplikan dari gladi kotor Mini Oddisey kemarin:

IMG_5976Mix n Match: Puisi terakhir dari Arimbi untuk anaknya, Gatot Kaca.

IMG_5986Romance Fantasy: Amarah Raga pada Kinara.

IMG_6002Mimesis: Nakula dan Sadewa sedang berbincang dengan Patih Semar.

Nah, terakhir ada video penutup nih. Video keren, sabi saboy, bikinan Kaju, manusia yang waktu itu ikutan lomba bareng saya (ada di post sebelum-sebelum ini). Terima kasih banget buat Kaju, videonya wah waw sekali!

[youtube=https://youtu.be/iSKhJxM5gg4]


Posted

in

by

Comments

2 responses to “Pasca Pertambahan Umur”

  1. kutu Avatar

    emang diliat-liat makin lama yang nulis posting di atas ini makin mirip bawang..

  2. sssttt Avatar
    sssttt

    Kalau di jadikan film bagus vespa is here. ^_^

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *