Menjelang Penghujung Semester Pendek

Assalamualaikum, selamat malam.

Sudah lama tak bercerita! Saya sibuk, terlampau sibuk (oyea!). Sebulan kemarin, saya dan 203 teman saya berjibaku untuk menyiapkan sebuah show spektakuler, sekaligus bikin pensil. Bikin pensilnya, bukan pensil biasa! Pensil yang luar biasa! Gitu deh. Nggak sih, pensilnya buat target market yang beda-beda gitu. Lalu, research, kemudian bikin marketing plan dan presentasi. Hebat ya tulisan ini! Proses yang begitu panjang dapat diselesaikan dalam satu kalimat. Itulah, ngomong doang sih gampang, yang susah itu aksinya.

Hm, coba saya ingat-ingat. Minggu kemarin, jam segini itu saya sudah dijemput Papa, Mama, dan Faiz setelah Oddisey Show Panca Kelana hari pertama usai. Sekarang, saya habis shalat tarawih, tadi siang habis creambath. Wow, rambut saya wangi lidah buaya. Semoga pas lagi nyisir rambut gak ada potongan lidah nyangkut deh. Sorenya, ke Erha terus buka puasa di Pizzalogy, Ciwalk soalnya sekalian malamnya fitness. Harus banget nih fitness? Harus dong! Soalnya minggu depan mau UAS. Yang paling bahaya tuh UAS Marketing. Harus bikin diagram Strategic Marketing System dan dijabarkan. Belum lagi ada soal-soal lainnya. Tangan saya harus fit, gak boleh dong kalau udah capek-capek belajar, taunya gak tertuangkan semua idenya, gara-gara tangan kram, tidak terlatih untuk menulis banyak-banyak. Atau mungkin pas mau UAS, tau-tau dosennya ngasih persyaratan, yang mau ikutan UAS harus menang panco dulu sama satpam penjaga. Bahaya kan! Nah, yang gini-gini nih yang harus diantisipasi, supaya tidak terjadi konstipasi.

Nggak terasa kan, penghujung semester pendek sudah di depan mata. Garis finishnya di sana! Jangan sampai meleng dan nyasar entah ke mana!

Sungguh, semester pendek ini sudah membuat saya mempelajari banyak hal dan rata-rata rasanya manis, walaupun agak kecut di awal. Tidak, saya tidak sedang makan Nano-Nano.

Saya sudah menjadi bagian dari Aksatriya Banyol selama tiga bulan. Nyobain jadi scriptwriter, udah. Bikin lirik lagu, terus tau-tau lagunya diaransemen jadi keren banget, udah. Akting jadi Bawang Putih yang niup peluit terus ngejar personil Coboy Senior, udah. Pulang pagi berkali-kali, sudah. Tertawa dan menghabiskan seharian sampai semalaman lagi dan lagi bersama teman-teman Aksatriya Banyol, sering. Dan sekarang bikin kangen. Rasanya saya nggak pernah deh, kerja kelompok selama ini. Kalau dulu-dulu malah nggak betah buat kerja kelompok, mending sendiri aja, males kompromi jadwal, males pergi ke rumah teman. Tapi sekarang nggak gitu. Sekarang beda. Menjalankan tugas bersama-sama itu menyenangkan (asal temennya nggak gabut dan nggak gak pedulian , ya). Berkeluh kesah dan tiba-tiba rasanya beban berkurang hingga setengahnya itu menyenangkan! Bekerja dengan teman-teman yang sevisi itu sungguh membuat tai ayam berasa coklat hershey. Haha, nggak gitu juga.

Sepanjang sore tadi saya memutar ulang album Panca Kelana berkali-kali. Rekaman ingatan saya pun ikut direwind tak henti-henti.

Saya sudahi saja post kali ini karena saya mengalami kesulitan untuk melanjutkan paragraf sebelum ini. Abstrak, sulit mencari kata-kata untuk dirangkai dan membuat sebuah paragraf yang dapat mencakupi apa yang saya ingin ceritakan. Menceritakan ulang pengalaman yang melibatkan begitu banyak perasaan di dalamnya sudah menjadi problematika yang harus saya hadapi bertahun-tahun.

Yaak, wassalam.


Posted

in

by

Comments

  1. kutu Avatar

    dan musim pun berganti.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *