Perjalanan Hidup Setelah Sebulan Gak Nulis Post Baru

Assalamualaikum.

Saat Anda membaca post ini berarti saya sudah terbebas dari UTS semester 2. Belum sepenuhnya terbebas, sih, karena masih ada UTS KPIP dan PTI. Biarkan sajalah. Yang penting semua yang bernilai 4 sks sudah semua.

UTS di ITB memang inisiatifnya tinggi. Ibaratnya sih kalau di universitas lain tuh baru proses siraman, ITB udah sampe tahap bersihin gedung resepsi. Cepet banget kan.

Post terakhir saya itu bulan Januari ya. Sudah lama sekali ya. Maaf ya.

Kembali ke topik pembicaraan kita. Eh, tunggu. Memangnya ada ya topik pembicaraan? Bicarain apa dong. Bicarain orang aja gitu? Tapi kalau post ini isinya bicarain orang, buat apa dong ada acara infotainment di TV. Jadi, mending bicarain hal lain saja deh. Nah, berhubung ini blog milik Dhila, jadi bicarain hidup Dhila, ya.

Semenjak post terakhir di blog ini saya postkan, banyak hal lain yang terjadi dalam hidup saya. Gak hidup saya aja sih, hidup semua orang juga. Namun, dalam kasus ini, berhubung blog ini milik Dhila, jadi mending cerita tentang hal yang terjadi dalam hidup Dhila, ya.

Tanggal 9 Februari termasuk dalam satu tanggal bahagia dari daftar tanggal bahagia yang saya punya. Memangnya tanggal bahagia saya ada berapa sih? Dua. Satunya 10 Mei, hari ulang tahun Dhila, dan satunya lagi tanggal berapa pun yang ditetapkan sebagai hari lebaran. Uang bertebaran.

Hei, memangnya tanggal 9 Februari ada apa sih? Saya nonton konser Kahitna bersama teman-teman di Trans Hotel, cuy! Dengan ini terhitung 2 kali saya menonton konser. Konser pertama yang saya nonton adalah…..Konser Kahitna, bersama mama dan teman-teman mama.

Dari dulu, saya belum pernah menang kalau ikutan kuis yang biasanya diadain di media-media. Entah itu TV maupun media cetak. Bukannya menang, malah hampir kena tipu gara-gara ngirimin kartu pos buat ikutan kuis di majalah Bobo. Ditipu menang mobil avanza.

Tapi, sepertinya takdir mengatakan bahwa saya akan menang kuis di social media. Pertama kali ikutan kuis di Twitter, langsung menang. Malam itu, aku sedang tiduran di kasur, dan jadwal saya saat itu adalah mengecek timeline Twitter. Tiba-tiba, Siete Cafe ngadain kuis yang berhadiah tiket nonton teater Taraksa. “Siapakah wanita yang dicintai Taraksa” begitu kira-kira isi pertanyaannya. Waduh, siapa nih?

Twitter adalah media yang dapat diakses siapa saja. Begitu juga dengan informasi yang berputar di dalamnya. Jawaban kuis Taraksa ini, pasti ada juga dong. Saya buka deh, kolom mention-nya akun SIete Cafe. Sudah ada satu orang yang menjawab. Dengan ilmu copas dan dibumbui dengan sedikit editan, tweet jawaban kuis pun saya kirim. Dua orang penjawab paling cepat dan benar, adalah pemenangnya. Saya orang ketiga yang menjawab. Tapi saya menang. Sudah takdir dari Tuhan kalau orang kedua yang menjawab kuisnya pake retweet. Format menjawabnya tidak lengkap deh, soalnya tweetnya kepanjangan dan masuk Twitlonger. Menang deh.

Baru pertamakalinya dimarahin sama mbak-mbak penjaga sebuah kedai makanan di kampus karena gak tau kalau tepung bahan makanannya diganti. Waktu itu saya cuma menemani Trianita buat bertanya pada mbak-mbaknya sih, apakah makanan yang disajikan untuknya itu ikan dori atau ayam, soalnya teksturnya berbeda. Mengapa kejadian dimarahin mbak-mbak ini harus ditulis? Bayangin aja, 3 mbak-mbak tiba-tiba berdiri dengan muka sangar dan salah satunya berteriak “KAN TEPUNGNYA GANTI!” Bayangkan. Imagine. Kalo kompakan gitu mending bikin girlband aja deh. Leader-nya mbak yang waktu itu teriak tepung ganti aja.

Pertamakalinya juga untuk melakukan presentasi dengan style formal! Pake blazer, sepatu hak tinggi, wuih. Kan ceritanya ini presentasi perusahaan yang membahas tentang cocok atau tidaknya kebijakan flextime di kantor mereka. Presentasinya ke direktur-direktur gitu, ceritanya. Asyik banget deh tugas presentasi kali ini. Sampai saya bikin id card perusahaan segala. Terus bikin Keynote-nya yang simple-simple eye catching. Grup presentasinya juga asyik, bareng Baba dan Randy. Mereka-mereka ini jago ngomong deh. Saya yang susah ngomong dengan teratur di depan umum ini mau gak mau harus latihan, biar ngimbangin mereka.

Persiapan untuk UTS Statistika sudah dimulai sejak hari Jumat. Malam itu, saya, Evita, dan Muhammad Ghifari, biasa dipanggil Ogiv, belajar Statistika di Dapur Eyang. Hebat kan, biasanya kalau belajar tuh kalau nggak di ruang keluarga, ruang tamu, atau kamar kan. Nah, kami belajar di dapur. Dapur milik Eyang lagi. Eyangnya siapa juga kami nggak tahu. Tapi, kami panggil diri kami sebagai cucu-cucu Eyang. Selama belajar, kami bertanya-tanya, mana eyangnya?

Dapur Eyang ini enak sekali tempatnya, cocok untuk belajar. Mejanya besar, adem, terus ada tempat lesehannya juga. Homy deh, berasa kayak lagi di… rumahnya eyang. Makanan dan minumannya juga beragam dan harganya terjangkau.

IMG_4659Sabtu, sebelum caw ke rumah Dalzi, pemanasan belajar dulu di Dapur Eyang.

Persiapan UTS Statistika hari Sabtu dan Minggu dilaksanakan di Rumah Dalzi Danil. Untuk mencapai rumah Dalzi ini dibutuhkan perjuangan yang darus dilandasi dengan mental baja. Rumah Dalzi berlokasi di daerah Buah Batu. Tempat di Bandung itu nggak ada yang jauh sebenernya, kalau gak macet. Sayangnya, pada Sabtu dan Minggu kemarin, jalanan Bandung sangat ppppadat! Iya, P-nya harus banyak supaya terkesan beneran padat. Udah padat, panas lagi! Menyengat kulit banget.

Namun, gak sia-sia deh perjuangan belajar Statistika di rumah Dalzi. Soalnya benar-benar produktif. Jumlah mahasiswa yang belajar di rumah Dalzi ada 18 orang kalau tidak salah. Penuh banget kan! Perputaran ilmu dalam rumah ini sangat cepat. Sebenernya, saya agak susah belajar kalau terlalu banyak orang, apalagi kalo ikutan diskusi dengan banyak orang. Mana kalau banyakan gitu, mau ngasih pendapat suka gak diwaro (gak diperhatiin). Kayak gak ada yang menyadari kalau saya ikutan diskusi. Saya invisible. Eh, tapi kok pas kaderisasi kemarin pas lagi sesi forum sama angkatan atas yang berujung Buku Angkatan dicerca-cerca dan dibilangin jauh dari ekspektasi kok bisa ketunjuk buat ngomong ya. Padahal biasanya invisible. Lagi sial tuh.

Jadinya, selama Sabtu dan Minggu, saya berpartner dengan Ogiv dalam mengerjakan soal-soal latihan statistika 40 nomer. Untung ada Ogiv, kalo engga, gak tau deh mau diskusi sama siapa lagi. Akibat gak biasa ngerjain suatu hal barengan sama banyak orang sih.

IMG_4652

IMG_4656

Hari Senin. Hari itu UTS mata kuliah Statistika dan Study of Human Society atau disingkat SHS. Nah loh, SHS belum belajar. Hanya mengandalkan ingatan dan catatan yang dicatat selama kuliah saja. Dibandingkan dengan mata kuliah lain, catatan SHS lah yang paling lengkap. Kenapa? Karena slide presentasinya gak cepet-cepet dipindahin kayak statistika yang baru meleng bentar ngambil pulpen eh udah ganti slide. Kan bete.

Hari Selasa. UTS Business Communication. Berhasil dilalui dengan mulus berkat Iyo Sang Tutor Bayangan. Pagi harinya sebelum UTS, sekitar lebih dari 40 orang berkumpul di tutorial 1B demi menerima tempaan ilmu biscom dari Suhu (I)Yo. Terima kasih sekali, Yo, atas ilmu yang Anda berikan pada kami. Iyo tuh kalo lagi ngajar, ngalir banget. Sepertinya di masa depan nanti, selain punya bisnis di bidang advertising, nyambil jadi tutor saboooy tuh.

Sorenya, saya dan Evita gaul dulu di TSM, makan hedon, Pepper Lunch. Biasanya cuma bisa dibeli pas lagi sama Mama. Lalu, caw ke lapangan futsal Kicking and Screaming di jalan Laswi, tempat futsal angkatan dilangsungkan. Tempatnya asik deh! Beneran pas main itu nendang sambil teriak “Kyaa, kyaa!” Terus yang uniknya ada ring basket yang tidak terlalu besar yang diletakkan setinggi kira-kira 1 meter dari lantai. Nyobain nendang bola biar masuk sana dan gak masuk-masuk. Sebelum gusar karena gak masuk-masuk, saya putuskan untuk duduk dan nonton futsal lagi saja. Oh, iya, 15 menit terakhir, saya ikutan main bareng cewe-cewe futsal. Gak persiapan kayak yang lain, akhirnya saya main pake jeans. Untungnya setiap hari saya pake running shoes, walau pake celana jeans, gak masalah deh. Athluna Canthika ikutan main pake flast shoes. Ekstrim memang. Dan flat shoesnya sempat melayang ke udara berkali-kali.

IMG_4694

Malam itu ditutup dengan makan bersama di Rumah Makan Legoh, depan SMA Aloysius. Udah lama banget gak jalan-jalan banyakan kayak romongan se-RT semenjak matrikulasi berakhir. Menyenangkan!

IMG_4690

Hari Rabu. UTS Art Recollection. Pada UTS AR, kami harus menggambar sebuah produk yang sesuai dengan permintaan customer. Siapa customernya? Teman kami sendiri. Di minggu sebelumnya, kami mengumpulkan selembar form yang berisi tentang ciri-ciri sebuah produk yang sangat kami inginkan dalam hidup. Sebagai contohnya, saya dapat soal gini “Saya ingin mempunyai alat yang bisa membawa saya kemana saja tanpa hambatan. Alat tersebut bisa dikondisikan untuk berubah bentuk menjadi sesuatu yang mudah dibawa. Selain itu, alat tersebut juga bisa di-set otomatis, hanya perlu mengetik tujuan yang ingin dituju. Kemudian kita hanya perlu menunggu karena alat tersebut akan membawa kita dengan sendirinya.” Nah loh. Dan masih ada beberapa klu lainnya.

Ada beberapa gambar yang harus dibuat. Gambar sketsa dari tampak depan, samping, dan belakang. Gambar fungsi detail yang ditonjolkan oleh produk ini dan penjelasannya. Gambar produk yang difinalisasi sudah diwarnai, digambar dari sisi paling bagusnya. Saat hampir modar, tiba-tiba gambar yang harus dikumpulkan hanya dua gambar pertama, dan gambar produk yang sudah difinalisasinya dikumpulkan Rabu minggu depan. Puji syukur saya panjatkan pada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya untuk memberikan wahyu yang mengilhami Pak Benjon, dosen AR, untuk mengundur waktu pengumpulan gambar finalisasi.

IMG_4707Sketsa Mobil yang bisa terbang, jalan di atas air, saboy deh.

Merayakan kebebasan semu dari UTS yang kami anggap sudah selesai, langsung jalan-jalan cuci mata dong! Saya, Evita, Ogiv, Ara, dan Augy, caw ke Istana Plaza. Kenapa ke Istana Plaza? Karena PVJ sudah terlalu mainstream. Gak deng. Karena di Istana Plaza ada Squirros! Sebuah foodstall yang menjual churros, donat spanyol. Enak banget, crunchy! Pada jalan-jalan kemarin, saya beli yang ada fillingnya raa Green Tea. Cobain sendiri!

Setelah itu, kami makan di Richese Factory. Saya beli firewings level 0, lalu saya langsung berkaca-kaca dan ingusan. Sudah pedas sekali, bagi saya.

Nah, ini yang rame banget, saboy gila. Hockey Hot Battle! Kami main di Game Master, permainan hockey meja itu loh. Pertarungan sangat sengit dan membuat keringat bercucuran. Benar-benar hot battle. Selain Hockey Hot Battle, kami main beberapa game lain juga. Seperti Percussion Master, misalnya. Gara-gara mode versus, lagunya kayak gak abis-abis, soalnya yang menang bisa main lagi. Malam itu seru sekali.

IMG_4726

Terakhir, ditutup dengan main bulu tangkis di GOR Cisitu, dari pukul 22.00—00.30. Tidak bisa digambarkan dengan kata-kata.

IMG_4742

Sekian.

Wassalamualaikum.


Posted

in

by

Tags:

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *