Addicted to Instagram

Assalamualaikum!

Senangnya lagi liburan usai UN, tapi besok udah mulai intensif SNMPTN di Inten. Mulainya intensif itu dibuka oleh tryout. Iya, besok tryout!

Saya mau cerita aja sih, hobi yang lagi asik ditekuni.

Semenjak punya iPhone, ada beberapa jenis aplikasi yang paling sering saya pakai, seperti social networking app macam Tweetbot, Facebook, Path, dan Line. Nah, ada lagi aplikasi fotografi yang terintegrasi dengan social networking media, yaitu Instagram. Instagram itu… gue banget (apaan nih gue gue, ah jadi ingin cakue).

Sekarang tuh iPhone wajib dipegang dibawa ke mana-mana. Supaya kalau ada kejadian atau ada yang bisa difoto, ya, difoto. It’s like epic moments can only happen once. So, never gonna miss that chance of taking great photos.

Kejadian kayak banci lagi nyukur bulu kaki di bawah jembatan layang kan langka banget tuh. Sayang banget kalo nggak diabadikan.

Saya suka fotografi karena dalam satu foto itu mengundang eh mengandung sejuta makna dan cerita. Jadi, ga usah repot-repot ngetik cerita kayak yang saya lakukan sekarang. Nggak gitu juga sih. Ga usah diambil hati, ya. Jangan deh pokoknya.

Saya punya alasan kenapa saya suka ngepost hasil jepretan di Instagram. Kalau, ya, kalau saya tiba-tiba amnesia, saya lupa saya ini siapa, kemarin kemana dan makan apa, saya bisa menelusuri jejak-jejak kehidupan saya di Instagram. Kan kalau di film-film habis liat foto nanti tuh tiba-tiba sakit kepala, teriak “argh!”, terus ada yang nanya “Dhil, kamu kenapa?”, saya jawab “nggak, nggak apa-apa..” dan memori yang hilang mulai kembali.

Hei, kalau ada yang mau liat Instagram saya bisa disearch username saya: dh25ila. Peringatan khusus, kalau Anda berpuasa, liatnya abis buka puasa aja, soalnya banyak foto makanan.

20120426-131908.jpg


Posted

in

by

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *