Kerja Keras: Banting pensil, Gores Kertas

Assalamualaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah, kemarin hari Sabtu tanggal 25 Juni 2011 saya dibagi rapot semester 4. Hasilnya memuaskan saya.

Berhubung kelas saya (kurang beruntung) isinya banyak yang pinter, entah itu pinter karena rajin, atau pinter karena kekuatan dan kelenturan otot matanya berlebih bisa lirik sana lirik sini bisik-bisik nanya jawaban nomor 25 dari pertanyaan nomor 25 (gamungkin dong nanya jawaban nomer 20 berdasarkan pertanyaan nomer 12), untuk mendapatkan ranking tinggi tidaklah mudah. Saya sudah mulai berprinsip kerja sendiri saat ulangan mulai dari kelas 11 jujur saja. Karena, saya sudah mulai memakai jilbab saat pergi ke sekolah untuk membiasakan diri, serta lebih praktis ga usah cuci rambut setiap mau pergi sekolah. Menurut saya, dengan memakai jilbab, kita harus mulai memperbaiki diri kita dan meninggalkan hal-hal yang termasuk dosa kecil. Sebut saja menyontek. Orang bilang, menyontek itu bibit korupsi yang besar. Besar itu bisa diukur, kalau cantik itu relatif. Kata orang, semua wanita itu cantik. Saking pria iri sama kaum wanita yang cantik-cantik, mereka sampai ubah jenis kelamin, jadi banci. Loh kok jadi ngomongin banci? Banci bisa masuk dimana saja dalam topik pembicaraan saya.

Sebelum UKK, sebulan sebelumnya saya sudah mulai menyiapkan diri dengan bersemedi di bawah air terjun, dan menangkap ikan dengan tangan kosong. Tapi bohong. Sebenarnya, saya adalah perempuan.

Ralat. Jadi, sebulan sebelum UKK, saya ikutan program UAS Cemerlang dari Prosus Inten. Dengan biaya 300.000 saya belajar di sana setiap hari senin dan kamis selama sebulan hingga UKK. Saya bukan tipe yang bisa belajar sendiri, saya butuh pembimbing dan saya butuh teman. Males banget kan kesiksa belajar sendirian, mending cari temen supaya bareng-bareng disiksa. Dan cara ini berhasil untuk saya.

Setelah UKK berakhir, dengan banyaknya conference di bbm yang bikin batere habis padahal blackberry saya simpan dalam tas dan tidak pernah dibawa saat UKK (sangat menyebalkan padahal udah leave berkali-kali tapi tetep aja diinvite conference) dan anak kelas 10 teman sebangkunya teman saya, Ayu, yang berisik banget bisik-bisiknya nanya jawaban ke belakang sampai-sampai ingin saya cubit (tapi tidak jadi), saya telah mengerahkan segala ikhtiar yang saya bisa. Tidak afdol dong kalo ikhtiar saja. Maka dari itu, saya berdoa. Doa saya itu semoga saya masuk rangking tiga besar di kelas. Setiap shalat dan setelah berdzikir juga mendoakan orangtua, doa saya ya itu, semoga masuk rangking tiga besar.

Pembagian rapot sekolah saya selang satu hari dari pembagian rapot SMA negeri lain. Bukan SMA dari negeri lain yaitu China, Jepang, atau Kamboja ya, maksudnya SMA Negeri di Bandung yang namanya dari angka-angka. Kres kres. Garing kriuk. Karena itu, saya harus menahan rasa deg-degan lebih lama. Kalo ngga deg-degan berarti innalillahi wa inna ilaihi rajiuun, tinggal dimandikan, dishalatkan, dan dikubur, jantung telah berhenti berdetak berdegdegan.

Setelah dibagikan, alhamdulillah, hasil rapot saya meningkat daripada semester lalu. Dari rangking 6 naik ke rangking 3. Bener-bener pas sama apa yang saya minta ke Allah SWT disetiap doa saya, saya mau masuk rangking tiga besar. Harusnya sih saya doanya rangking 2 besar atau minta rangking 1 aja ya sekalian, siapa tau kejadian. Ups. Bersyukurlah wahai manusia!

Sekarang saya perbaharui doa saya, saya mau jadi mahasiswi ITB, dapat hadiah karena masuk tiga besar, dan satu lagi doa yang isinya rahasia. Kalo aja kamu jadi aku, kamu pasti udah tau isi doa aku, karena kamu itu aku.

Akhir kata, selamat liburan kenaikan kelas! Wassalamualaikum Wr. Wb.


Posted

in

by

Comments

One response to “Kerja Keras: Banting pensil, Gores Kertas”

  1. mink-lizard Avatar

    i love the way you think..
    do’a rahasia? hmm.. apa ya?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *