Apa Saja yang Bisa Terjadi di Kelas X-5

Bismillahirahmanirrahim.

Sekarang sudah Februari 17, yang berarti H-4 menuju Giants Cup! Gaaaah, ga sabaaar.

Berhubungan dengan sudah sekian lama saya tidak menulis post, tiba-tiba saya menunda pekerjaan saya sebagai pelajar untuk mengerjakan PR Bahasa Indonesia dan mempelajari cara kerja mikroskop, untuk semata-mata memuaskan hasrat untuk berkisah. Berkisah tentang apa yang terjadi. Pada saya.

Yang diatas itu bukan siswa X-5. Dia hanya benda buatan. Ya, KARYA CIPTA SEMATA. Mata bulat bola pingpong, pandangannya kosong. Mata bulat bola pingpong, jatuh dan melolong.

Buat apakah itu? Buat dekorasi kelas dong.

Mengapa mereka memperhatikan Arif, yang merupakan ketua murid X-5? Karena dia memaku paku tepat disalah satu bagian tubuh orang-orangan kertas. Menyebabkan pria-pria di kelas kami berteriak histeris, dan para wanita hanya memperhatikan tingkah laku para pria. Beberapa dari wanita tentu saja ada yang histeris karena ingin mengikuti tren dari pria yang menjerit histeris.

Someone took this picture below with my K850i, and this is my classroom look like before got decorated.

Oh iya, ada kesalahan informasi yang baru saya ketahui kamis minggu kemarin, bahwa saya rangking ke 21 di sekolah, bukan 25. Ini sungguh mengecewakan. Rasanya saya seperti dilempar dari lantai 25 dan dilindas mobil nascar bernomor 25. Oknum yang memberi informasi yang salah adalah wanita sebelah kiri yang ada dalam foto di bawah ini:

Wanita disebelah kiri ini bernama Annisa Dila Frida. Frida, bukan Farida. Memiliki  jenis kelamin wanita, bukan pria. Sudah saya tegaskan di kalimat petama pada paragraf ini bahwa dia wanita. Jika anda menemui wanita ini tanpa behel, maka bukan dia orang yang saya maksud. Wanita ini berbehel, dan tak tanggung-tanggung, sudah di level tertinggi dalam dunia berbraketan. Ring berbentuk mickey mouse pun telah dia coba. Tak ada warna yang bisa menghindar dari giginya.

Sebelah kanannya adalah Hanina Liddini Hanifa. Teman sebangku saya. Setiap pagi, sebelum memulai pelajaran, pastilah dia menggerakkan tubuhnya dan mendendangkan lagu dari negara bersipit mata. Sampai saya hafal dibuatnya. Dia adalah wanita yang independen. Walaupun dia wanita yang independen, dia tidak memakai kemben. Maka dari itu segala jenis makanan pasti dapat memasuki tubuhnya. Oh iya, saya punya tempat bekal yang serupa dengan miliknya. Warna biru dan bergambar doraemon, tapi dengan scene gambar berbeda. Eh iya, saya merasa bersalah karena pernah mengejek salah satu dari tempat bekal yang dia bawa. Saya merasa sangat bersalah, dan saya berjanji pada diri saya untuk tidak pernah mengejek tempat bekal milik siapapun lagi. Kalau ngejek tempat minum, berarti masih boleh. Kan ngga janji.

Mengingat saya belum mengerjakan PR maka saya sudahi dulu post ini. Sampai berjumpa di post berikutnya, setelah klub Rusa Hitam menang di Giants Cup! Amin. Saya mohon doanya ya.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *