Food Journey: Nanny’s Pavillon

Nanny’s Pavillon, tempat makan yang dekorasinya ala Eropa ini terletak di Jalan Riau No.112 Bandung ini kami, Danti dan saya, kunjungi kemarin, tanggal 13 September 2009. Di sebelah Nanny’s Pavillon, ada Black Market. Black Market adalah sebuah factory outlet, bukan tempat semacam Pasar Ular yang ada di Jakarta dan sekali masuk barang bawaaan bisa lenyap.

Kemarin, kami mengunjungi tempat ini untuk berbuka puasa. Kami tiba di Nanny’s Pavillon pukul 17.30 an kalau tak salah, dan kami masuk daftar waiting list urutan ke 5. Sambil menunggu waktu buka puasa, kami mengunjungi food court Black Market untuk membeli Aqua. Tapi kami urungkan niat kami untuk membeli Aqua karena ternyata di sana sudah disediakan tajil gratis, yaitu sop buah. Ya sudah dengan muka tebal bukan bedak tebal kami ambil sop buah itu walaupun kami tak membeli makanan di situ, lalu kami nongkrong depan Nanny’s Pavillon. Tak lama kemudian, beberapa menit sebelum menjelang adzan maghrib, kami sudah mendapat tempat duduk di Nanny’s. Ternyata, Nanny’s juga menyediakan tajil gratis, berupa cendol.

DSC05219

DSC05217

PERHATIKAN!

Apa yang berbeda dari dua gambar di samping tulisan ini?
a. piramida

b . tatapan mata

c. alis

d. tajil

Mau tahu jawabannya? Memang saya pikir pertanyaan ini bisa dibilang level sulit tingkat tinggi, dan kemungkinan anda dapat menebak dengan benar isi dari pertanyaan ini adalah 1 : ∞ (tak terhingga). Tapi, dengan kebaikan hati saya yang mengalir setulus dan sejujur-jujurnya lagu Radja, maka akan saya beritahu jawaban dari pertanyaan yang oleh Alm. Einstein mungkin tak akan terjawab karena beliau tak bisa bahasa Indonesia. Jawabannya adalah, d. tajil. Mengapa?! APA ASAL USULNYAA?!!

Sebenarnya, saat memasuki Nanny’s Pavillon di pintu  masuknya terdapat tulisan yang menghimbau agar customer tak membawa makanan dari luar. Menyadari bahwa kami akan memasuki Nanny’s Pavillon membawa makanan illegal, yaitu tajil yang kami bawa dari food court seberang, badan kami merasa menggigil. Lalu setelah kami mengetahui bahwa ada tajil gratis yang diberikan Nanny’s Pavillon, maka kami hilangkan sop buah, sang tajil illegal, dengan berbagai tipu muslihat yang bisa dipastikan Demian Sang Illusionist pun tak dapat menandinginya. Dan, voila! Tajil yang kami konsumsi saat berbuka pun setara dengan customer lain.

DSC05225 DSC05223

Ki-Ka: Saya: Smoked Beef Spaghetti, Chocolate Milkshake Danti: Auntie’s Sausage Baked Rice, Hot Chocolate

DSC05228

And the last, but not least, makanan yang menjadi favorit saya di Nanny’s Pavillon adalah, STRAWBERRY PANCAKE!

Ya bisa dibilang, ga sia-sia lah tadi sore ganti angkot kalapa-dago 2 kali guna untuk menghindari macet dan sampai pada restaurant ini sebelum maghrib tiba. Oh iya, hal yang saya perhatikan, genre lagu di Nanny’s Pavillon ini sangat khas, namun kekurangannya Nanny’s tidak memiliki lagu dengan genre sama yang banyak, sehingga saat kami bersantap ada lagu yang sama diputar dua kali. Oh iya, menurut saya, waiter dan waitressnya kurang banyak.

Sekian food review dari saya. Sip deh.


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *