Duka yang amat mendalam. Sangat dalam. Lebih dalam sedalam-dalamnya samudra hindia.
Mereka berdua hilang dalam saat yang bersamaan. Tentu karena mereka memang selalu bersama-sama dalam satu tempat. Lebih tepatnya satu kantong kecil warna hitam bergaris pinggir pink yang bertuliskan animob. Ya, dua buah iPod saya hilang.
Saya baru mengetahui bahwa mereka berdua hilang saat sampai rumah. Sedangkan dua tempat yang tadi saya kunjungi adalah SMPN 5 Bandung dan EEP. Terakhir memegang iPod touch itu saat saya berada di masjid riyadul jannah, SMPN 5. Setelah itu? Blank. Saya rasa saya tak megeluarkan mereka lagi dari tas saya. Saat itu juga tak ada orang yang mencurigakan saat saya menaiki angkot.
Tadi sore saya kembali ke SMPN 5 Bandung untuk mencari kantong yang mirip tempat pensil kain itu. Saya sudah sms minta bantuan Witra dan Pak Ardiman juga malam kemarin. Tapi keesokan harinya mereka bilang tak ada barang hilang yang dititipkan ke piket. Lalu saya dibantu Ilman untuk menanyakan barang itu ke penjaga sekolah. Namun tak ada juga. Maka saya dan Ilman pun study tour (halaah study tour) eh napak tilas lebih tepatnya, ke tempat-tempat yang kemarin saya lewati di sekolah. Hasilnya? Tedot. Tak ada.
Tempat yang mungkin menjadi lokasi terjatuhnya kantong animob saya adalah di EEP. Semoga ada di EEP. Nanti hari Jum’at saya akan bertanya pada F.O. apakah mereka menemukan benda yang saya cari. Aduuuh semoga ada di sana deh.
Oh iya, tadi saya beru saja les privat. Belajar matematika. Ketika ada hitungan akar yang harus dicari menggunakan kalkulator, saya teringat bahwa kalkulator saya adalah iPod saya, sedangkan iPod saya sekarang? SUDAH TIDAK ADA.
Miris memang.
Miring tidak.
Kira-kira 1 jam sebelum saya mengeluarkan iPod touch saya dan men-touchnya untuk yang terakhir kali.
Leave a Reply