Memperjuangkan MPLS Hari Terakhir

Hei, kemarin Kota Tasikmalaya, kota yang saya bela saat Simulasi PORDA Jawa Barat XI, mendapat juara 2. Asyik juga. Pulangnya makan makan deh di Kedai Timbel Mangga.

Setelah selesai makan, saya dan Aa pergi ke Dokter Bana lagi, buat diakupuntur nyembuhin pinggang. Kali ini merupakan kunjungan ke 4. Semakin kesini, jumlah jarum yang ditusukkan semakin banyak. Asalnya tujuh, jadi delapan. Sudah begitu disetrum pula selama 15 menitan mungkin yah. Saat paling menyakitkan dari akupuntur adalah saat mendengar Aa yang menunggui saya bernyanyi lagu “Tak Gendong”nya Mbah Surip, lalu saya tertawa dan tertawa itu membuat efek yang tak diinginkan pada pinggang saya saat disetrum, jadi tambah sakit.

Sebelum diakupuntur saya telah mengirim sms pada teman saya yang menjadi teman satu sekolahan saya di SMA Negeri 1 Bandung, Uci Primayangputri. Kata dia ada tugas bikin surat cinta sama benci pake amplop biru sama hitam. Maka dari itu sepulangnya dari Dokter Bana saya ditemani Aa ke Gramedia. Karena tak ada amplop warna biru dan hitam di Gramedia, harus dibuat lah amplop warna hitam dan biru. Saya tak bisa buat. Aa menawarkan bantuannya untuk membuatkan amplop. Dengan senang hati saya terima bantuannya.

Setelah membeli bahan-bahannya, naiklah kami ke angkot kalapa-dago. Angkotnya ngetem, lama pula. Agar tak membuang-buang waktu, Aa mulai membuat amplop di dalam angkot. Jam sudah menunjukkan waktu sekitar 20.00 lebihan. Angkot pun berjalan, tak lama kemudian amplop biru selesai dirampungkan. Kami turun di Circle K untuk membeli makanan yang harus dibawa saat LKS besok. Sambil menunggu aku membeli Silverqueen dan air mineral Nestle Purelife 600 ml, Aa mulai mengerjakan amplop hitam.

DSC04922

Gambar: Ada Buavita rasa Sirsak, sangat cocok untuk Aa Ishak. Sirsak dan Ishak.

Dan akhirnya, dengan sukses selesailah dua amplop! Pulang-pulang ke rumah nyampe jam 21.00.

Tapi keesokan paginya pas nyampe di sekolah, ada temen baru saya namanya Nurul ngasih 2 amplop, warna biru sama item. Ternyata udah ada yang bikinin buat tiap anak. Jadi, amplop yang dibikinin Aa saya bawa pulang lagi. Akan diabadikan deh jadi barang pusaka pengingat hari pertama LKS di Smansa.

Untungnya tadi saya ngga kenapa kenapa dateng di hari ke 4 MPLS dan LKS. Tidak ada kejadian seram yang tidak dinginkan.

Ah saya bingung mau ikuan eskul apa. Ah sepertinya saya harus membuat pertemanan dengan banyak orang. Sepertinya juga saya harus bersikap manis, tidak beringasan. Hidup ini harus terus beradaptasi. Saya jadi iri dengan bunglon yang begitu mudahnya beradaptasi menyamakan warna diri dengan lingkungan sekitar.

P.S. yang sirsak itu Aa sudah mengkonfirmasi kebenaran dari kemiripan nama beliau dengan nama buah.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *