Sabtu, 2 Mei 2009

Sabtu siang setelah selesai latian, saya shock! Karena orang rumah udah pada pergi ke Jakarta semua, kecuali Bi Nia yang setia menjaga rumah. Mereka pada pergi melayat, ada saudara yang meninggal. Innalillahi wa inna ilaihi rajiuun. Ya pertamanya sih saya kesel, kenapa harus pada perginya ngga nungguin saya pulang dulu. Tapi ya akhirnya ga apa-apa deh, sore ampe malemnya maen ama RicHee5e di PVJ.

Setelah pulang ke rumah, saya langsung mandi dan sebelum itu menyempatkan menyalakan laptop dan membuka Facebook. Lalu, setelah shalat dzuhur, saya langsung berangkat ke rumah neneknya Uti yang berada di Unpad Psikologi, Dago.

Saya tiba di sana dengan selamat menaiki ojek.

Siang hari terasa panas sekali. Namun panas yang kami rasakan terasa semakin panas karena kami berjemur di bawah matahari karena menunggu Avi. Dia diperbolehkan pergi oleh Bip-bip tercintanya juga akhirnya. Maka kami tunggu dia. Saat dia sampai, langsunglah kami menaiki angkot, untuk mencari taksi. Ya, mencari taksi dengan angkot. Saya rasa musuh besar angkot itu taksi. Soalnya saya pernah dengar supir angkot berkata, “Kalo mau enak mah neng naek taksi we neng!”. Tapi bukan itu juga sih penyebabnya.

dsc04496

Foto: Menunggu Avi dengan hati yang ceria

Sampainya di PVJ, kami bertiga, saya, Ola, Uti dan Ansoi, mencari Jya, Danti dan Nuri yang sudah lebih dulu tiba di sana. Lalu setelah bertemu, kami shalat ashar dulu. Setelah tuntas, kami menunggu Caca.

Merasa lapar, kami menuju Mocha Blend, mau ngecat dindingnya, kita disewa 1000 dollar per jam. Boong deng, mau makan kita. Udah mesen, ngobrol-ngobrol, ketawa-ketiwi, lari kesana kesini, banting meja banting kursi, lempar tangkep pake pisau dan panci, mengabadikan momen dalam bentuk gambar bergerak dan lain-lain.

dsc045172

Foto: @ mocha blend, duduk yang manis ya anak anak!

Udah kenyang, langsung deh ke Inul Vizta. Karaokean gila-gilaan. Tapi sebelum karaokean shalat dulu. Setelah 1 jam lamanya, waktu peminjaman ruang 12 di Inul Vizta pun habis. Yah, saya kira Inul bakalan dateng pas kita lagi nyanyi. Ngga deng.

Pulang deeeh! Untung Avi ikut, jadi nebeng sama Avi pulangnya, ngga naik taksi. Naik taksi takutnya diculik lagi, hi serem.


Posted

in

by

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *